Liebster Award
Minggu, Juli 13, 2014
Assalamu’alaikum.
Sebenarnya
sudah lama mendaftarkan diri jadi blogger, tapi … ya begitulah, banyak hal
menjadi alasan sampai jarang menengok rumah ini. Tapi, saya sudah janji untuk
aktif kembali. Merekam dan merampungkan apa-apa yang saya alami, dengar, lihat,
dan pastinya rasakan.
Hmm..
ya, Liebster Award. Dulu sewaktu berjalan-jalan di blog orang, beberapa kali
saya menemukan ini. Saya tidak membacanya begitu serius. Dalam pikiran saya,
mana ada blogger yang melirik saya untuk mendapatkan award macam begini.
Alhasil, saya kaget sekali ketika di-mention Zhie untuk melanjutkan estafet LA.
Dan, kebingungan. Akhirnya saya membaca berulang-ulang peraturannya.
Jadi,
terima kasih banyak untuk Zhie.
Ah ya, ada baiknya syarat-syarat
Liebster Award saya posting di sini. Mana tahu pelanjut estafet berikutnya ada
yang belum ngerti. (^_^)
Taaaraaaa ….
1. Post Award ke Blog anda
2. Sampaikan terima
kasih kepada blogger yang mengenalkan award ini & link back ke blognya
3. Share 11
hal tentang diri Anda
4. Jawab 11
pertanyaan yang diberikan kepada Anda
5. Pilih 11
blogger lainnya dan berikan mereka 11 pertanyaan yang Anda inginkan
Terima kasih
untuk award ini.
Sebelas hal
mengenai saya yang bisa jadi tidak penting untuk diingat. Berhubung saya bukan
siapa-siapa. Hehe.
1.
Saya penyuka
daun. Bagi saya, daun adalah penyambung ingatan dan kenangan. Lambang
ketenangan, keikhlasan dan ketegaran. Kenapa? Perhatikan saja … kilap permukaannya,
gerakannya ketika angin bertandang, juga caranya lepas dan jatuh ke tanah. Kamu akan
mengerti setelah itu.
2.
Saya penggila
buku. Juga sering merasa nyaman ketika hujan turun. Ahhh … kebahagiaan itu
sederhana; ketika hujan, buku-buku dan daun bertemu di satu tempat. Memanjakan
saya. Satu hal yang bisa menguras kantong saya tanpa banyak pertimbangan adalah
buku. Jajanan, pakaian, kosmetik, dan segala yang lain selalu kalah dengan benda
ini. Untuk calon suami saya yang entah siapa, ketahuilah, membahagiakan saya
itu gampang. Cukup belikan saya perpustakaan lengkap dengan bukunya. Atau … minimal
buku-bukunya lah. Hehehe.
3.
Saya lahir dan
besar di sebuah kampung yang tiap hari suraunya ramai dikunjungi jamaah. Di
sebuah kampung yang ditempuh duabelas jam perjalanan dari Makassar, dengan bus.
Di Bone-Bone. Kampung yang membuat rindu peram dan matang.
4.
Ini malah
disemat di urutan empat. Tak apa. Saya lahir di antara kesibukan Ibu-Bapak saya
mencari nama. Maklum, anak pertama. Entah bagaimana cara mereka sepakat,
akhirnya Dian Kurniati Padandi menjadi nama saya. Yang belakangan saya singkat
menjadi Dikpa, lantas saya bubuhi dengan Sativa (sejarah Sativa lumayan
panjang. Tak cukup dibahas di sini. Hehe). Dikpa Sativa akhirnya saya kukuhkan
menjadi nama pena, tepatnya, saya lupa. Jadi, kalian bisa memanggil saya apa
saja. Dian. Dikpa. Yan. Kurni. Padandi (nama kakek saya. Teman kelas di kampus
memanggil saya dengan nama ini). Apa saja. Suka-suka kalian.
5.
Saya bermata panda karena sering diserang
insomnia. Hampir tiap malam, cerita-cerita betah sekali menghuni kepala saya.
Membuat saya tak bisa memejam. Membuat saya terus-terusan ingin bersama buku
(Entah membacanya atau sekadar melamun di atasnya). Hehe.
6.
Motivator
terhebat saya adalah Bapak. Penyemangat sampai akhir, meski sudah pergi. Juga,
yang mesti bertanggung jawab atas jatuh cintanya saya pada sastra. Bapak pemain
teater, cakap berpuisi, juga melukis. Tapi, dia berhenti ketika menikahi Ibu.
Ibu juga pandai berpuisi tapi takut menjadi istri seniman.
7.
Saya orang
yang melankolis-plegmatis. Juga idealis pemimpi.
8.
Sebagai anak
pertama, saya berusaha menjadi perempuan independent.
Berusaha mengatasi semuanya sendiri.
9.
Tempat
nongkrong paling asyik adalah kamar mandi. Saya bisa punya berlusin-lusin
khayalan di sana. Ya … meski katanya berlama-lama di tempat ini kurang baik.
Hmm … kebiasaan ini sepertinya susah berhenti. Kedua, leptop. Saya bisa bisa
menghabiskan berjam-jam waktu saya untuk berkeliling di blog orang. Yang paling
suka saya kunjungi, jelas … blog penulis-penulis kayak M Aan Mansyur, Bernard
Batubara, Mario F Lawi, Fiksi Lotus, Majalah Horison online, Majalah Femina,
dan banyak lagi. Juga blog teman-teman yang semangatnya luar biasa dalam
nge-blog. Ada banyak.
10. Saat bepergian, saya suka naik angkutan umum dan
jika tidak sedang terburu-buru, saya akan memilih rute terjauh. Saya punya
alasan, selain karena memang belum punya kendaraan pribadi (hehe), dalam
angkutan umum saya bisa membaca banyak hal. Mulai dari supirnya, keadaan
sepanjang jalan juga orang-orang yang gonta-ganti naik. Semakin jauh artinya
makin banyak ide yang bisa tumbuh (ini bagi saya). Saya juga keseringan melamun
di sana. Sesekali tertidur. Hahaha … jangan tiru perilaku buruk ini.
11. Terakhir, segala remeh temeh tentang saya yang …
kemungkinan penting, wkwkkwk. Saya berkulit hitam tapi tidak menyeramkan.
Tinggi 149 cm dan berat badan 45 kg. Doyan sekali sama Bakso, air putih dan
makanan pedas. Bernomor sepatu 37 (siapa tahu tiba-tiba ada yang mau belikan.
Xixixi). Penyuka daun, artinya menyukai hijau. Kadang cerewet, kadang hening
seperti kuburan. Paling tidak suka diganggu saat serius menulis atau membaca.
Berbahagia saat diberi senyuman dan hadiah.
Itu saja.
Panjang begitu, “saja”? Hahaha.
Biarlah.
Lanjut.
Jawaban untuk sebelas pertanyaan Zhie.
11. "Menulis
dan bercahayalah"(HTV) demikian salah satu kutipan favorit saya. Nah, saya
pengen tahu tanggapan kalian tentang kutipan tersebut. Dan kalau boleh tahu
juga, kalian mulai suka menulis sejak kapan, trus apa sih pentingnya menulis
bagi kalian? Silahkan dikaitkan.
Setuju sekali dengan kutipan itu. Bagi saya “menulis
dan bercahayalah” punya makna, menulis dan sampaikanlah kebaikan-kebaikan
(cahaya). Jatuh hati pada menulis sejak kelas empat SD dan menekuni dunia ini
sejak pertengahan 2012.
22. Menulis
tanpa membaca sama saja omong kosong, setuju nggak dengan pertanyaan saya yang
satu ini. Kalau setuju boleh dong saya tahu buku-buku bergenre apa yang paling
doyan kalian baca? Trus apa alasannya?
Setuju sekali. Membaca dan menulis adalah sepasang
kekasih yang tidak bisa dipisahkan. Saya suka baca semua genre dan paling suka
yang bahasanya nyastra. Alasannya, enak saja menikmati tulisan yang bahasanya
keren. Hehe.
33. Perasaan (ketertarikan terhadap lawan jenis)
itu Fitrah. Semua orang "normal" pasti pernah merasakannya. Nah,
menurut kalian perasaaan itu baiknya diungkapin atau dipendam saja?
Dipendam dong. Ungkapinnya nanti kalau sudah sah.
Sudah halal di mata Allah. Kalau bukan jodoh, ya … berarti ada pengganti yang
lebih baik dan lebih pantas menerima ungkapan itu.
44. Punya
sahabat lawan jenis gak? Kalau gak punya, gimana tanggapan kalian dengan
seorang perempuan dan laki-laki yang bersahabat? Kalau punya, gimana hubungan
persahabatan kalian bertahan lama atau nggak? Dan kalau pun bertahan, gimana
cara kalian mempertahankan hubungan persahabatan itu?
Punya. Dan kami langgeng (persahabatannya) sampai
sekarang. Kami sahabatan sejak SMP dan alhamdulillah sudah seperti saudara.
Bertahannya itu mungkin karena kami saling mengerti aja. Saya menjuluki dia “tong sampah terbaik”
karena bisa menampung semua curhatan dan kecerewetan saya. Hehehe. Dia sekarang
kerja di Kalimantan (melalui paksaan saya). Saya bilang ke dia kalau laki-laki
mesti merantau. Mesti cari banyak pengalaman. Jangan di zona nyaman terus.
Imbasnya, dia akan menelepon saya ketika di sana sedang menderita. Hahaha. Dasar.
55. Baru-baru
ini kita merayakan pesta demokrasi. Memilih capres dan cawapres yang
benar-benar kita anggap layak dan berkompeten memimpin Indonesia untuk lima
tahun ke depan. Saya tahu, harapan yang kita sematkan sama, demi Indonesia maju
dan indonesia yang lebih baik. Hanya saja dalam memilih pemimpin itu kita
memiliki kriteria pemimpin dengan indikator berbeda, so pilihan kita pun ikut
berbeda. Dan seperti yang kalian tahu yang namanya kompetisi, pasti ada yang
menang dan ada yang kalah. Nah, sebagai warga negara yang baik, bagaimana cara
kalian menyikapi kekalahan/kememangan capres/cawapres yang kalian pilih?
Bagaimana, ya? Yang pastinya berlapang dada dong.
Siapa pun yang menang, semoga menang dengan jujur dan nantinya amanah
menjalankan tugas. Sebagai pemuda, kita juga wajib bergerak mengisi
kemerdekaan. Merdekaaa …!
66. Darah
tertumpah ruah lagi di Palestine. Kekejaman israel yang tak berperikemanusiaan
itu telah meluluhlantakkan kehidupan saudara-saudara kita di sana. Tentu saja,
penderitaan yang dialami mereka semata-mata bukan penderitaan mereka sendiri.
Seperti sabda rasul yang bunyinya kurang lebih seperti ini, muslim itu ibarat
satu tubuh, jika salah salah satu anggota tubuhnya sakit maka anggota tubuh
lainnya pun akan merasa sakit. Nah, bagaimana tanggapan kalian tentang
kebengisan israel dan menurut kalian bentuk kepedulian apa yang bisa kita
lakukan di sini?
Waktu dengar kabar ini dan melihat foto-fotonya,
seluruh badan rasanya melemas. Juga meriang. Ya Allah … itu orang-orang sudah
seperti bukan manusia. Ada banyak yang bisa kita lakukan di sini, salah satunya
menggelar aksi solidaritas (ini sudah dilakukan di beberapa tempat).
77. Saya
sering ditimpuk pertanyaan yang meminta saya untuk menyebutkan mimpi-mimpi
saya. Jadi, saya gak ingin melontarkan pertanyaan yang sama. Saya cuma pengen
tahu gimana cara kalian menggapai satu mimpi terbesar dalam hidup kalian?
Caranya, belajar sungguh-sungguh. Mengambil rute
yang memang tujuannya ke sana. Saya mau jadi sastrawan, otomatis jalan yang
harus saya tempuh adalah … bla … bla … bla.
88. Pertengahan
bulan mei kemarin alhamdulillah buku antologi perdana saya udah terbit di
gramedia. Judulnya Jomblo
Istiqomah . Udah pada beli belum atau udah pernah baca tulisan saya yang
ada di sana belum? Kalau udah saya minta tanggapannya aja tentang buku itu,
terutama tentang tulisan saya yang gimanaaa...gitu, atau bagi yang belum pernah
baca, apa pendapat kalian tentang jomblo?
Maaf Zhie, saya belum baca. Menurut saya, jomblo
adalah jalan yang harus ditempuh sebelum ada akad sah.
99. Mumpung
ini masih ramadhan, apa makna puasa bagi kalian dan karena puasa identik dengan
ngabuburit, kalian sukanya ngabuburit dimana?
Puasa itu ladang perbaikan diri, bukan cuma menahan
lapar dan haus. Untuk tahun ini, sukanya ngabuburit di depan leptop. Mengerjakan
sesuatu yang harus dikejar. Xixixi.
110. Saya
sekarang sedang berjuang dengan my skripsweet. Perjuangan saya tinggal berapa
langkah lagi, dan justru di langkah yang semakin dekat meraih toga itu
rasa-rasanya malah makin berat. Pertanyaanya, kalimat motivasi atau tips-tips
apa yang bisa kalian berikan biar saya semangat kerja skripsi? :-D
Kita dilahirkan bukan untuk menyerah. Seberat
apapun, pasti bisa. Semangat.
111. Terakhir,
saya ingin tahu penilaian kalian tentang saya? Semisal Zhie itu...
bla...bla....
Zhie itu anggun. Saya suka sikap dan caranya
berpakaian. :)
Ahh … akhirnya. Dan, tibalah giliran saya memberi
pertanyaan ke penerus estafet Liebster Award ini.
1.
Ketika kalian
tua (lansia) nanti, kalian akan menghabiskan waktu dengan melakukan apa?
2.
Pilih tinggal
di desa atau kota? Alasannya?
3.
Eh, kalau
sudah nikah nanti, maunya punya rumah seperti apa?
4. Mengabdikan
diri untuk sosial. Bagaimana pandangan kalian terhadap orang-orang yang memilih
jalan ini?
5. Sebulan berapa
buku yang habis kalian baca?
6. Seberapa
penting catatan harian untuk kalian?
7. Ketika dalam
sebuah angkutan umum, kalian duduk bersebelahan dengan seorang nenek yang
wajahnya rusak parah (bahkan menguarkan bau aneh), apa yang akan kalian lakukan?
Dalam angkutan umum itu, si nenek tidak punya siapa-siapa.
8.
Suka merawat tanaman? Alasannya? Kalau tidak, kenapa?
9. Sebagai
pemuda, menurut kalian, apa tindakan nyata yang bisa kita lakukan untuk
membangun bangsa?
10. Boleh dong berbagi kalimat yang jadi inspirasi
kalian atau, kalimat yang selalu bisa memotivasi kalian.
11. Pernah baca tulisan saya? Dari begitu banyak
kekurangan, boleh dong saya minta disebutkan satu saja (pedas tak apa kok).
Kalau belum pernah baca … baca dong. Terus jawab pertanyaan tadi. Hehehe.
Dan, kesebelas pertanyaan ini akan saya hadiahkan ke pelanjut estafet Liebster Award
yang saya pilih sesuai keinginan hati. Hoho.
Mereka adalah;
1. Nahlatul Azhar
2. Dewitiani AR
3. AR Hamid Malewa
4. Irna Izzyatin Niswah
5. Kak Ida Basarang
6. Ismii Isma
7. Keongky
8. Chyb Blog
9. Rahma Afnan
10. Khaeriyah Nasruddin
11. bang Pilo Poly
1. Nahlatul Azhar
2. Dewitiani AR
3. AR Hamid Malewa
4. Irna Izzyatin Niswah
5. Kak Ida Basarang
6. Ismii Isma
7. Keongky
8. Chyb Blog
9. Rahma Afnan
10. Khaeriyah Nasruddin
11. bang Pilo Poly
Baiklah,
segitu saja. Terima kasih banyak untuk Zhie yang sudah menitip Liebster Award
ini ke saya. Dan, semoga kesebelas orang yang saya pilih berbesar hati menerima
hadiah ini.
Wassalamu’alaikum.
Makassar, 14
Juli 2014
3 komentar
wah wah.... syukron ukhti dikpa :) Ahahaha lucunya deh... jadi terharu #eh :D
BalasHapusInsya Allah, dijawab. Kalau internetnya sudah berbaikan hoho
Baru lihat ini, wah2 bagaimana ya? Mmmm ... hmmm ... mmm
BalasHapus(mikir)
Eh, Kak Dikpa keren! (selalu kata itu)
Wah rupanya aku salah satu pelanjut estafet ini :D
BalasHapus