Tuhan...dengarkan aku
Sabtu, Juni 23, 2012
Tuhan…aku ingin mengadu
padamu. Maaf Tuhan, jika harus sepagi ini.
Ada banyak risau di hatiku. Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu. Sekali lagi maaf Tuhan, jika aku hanya terus meminta dan memang aku tak kan pernah bisa berhenti meminta. Aku rindu etta…aku rindu sekali. Oh Tuhan, aku jarang lagi mengirimkan doa-doa selepas shalat. Engkau yang Maha Tahu, Engkau pasti tahu bahwa aku tak lagi begitu dekat denganMu. Maafkan aku Tuhan…maafkan aku. Aku juga sungguh rindu padaMu. Dekaplah aku kembali Tuhan, dekaplah aku dengan kemahaanMu. Agar aku tak lagi lupa mengirimkan doa untuk etta, mamak, dan adik-adikku. Tuhan…aku mencintai mereka dengan segala rasaku.
Ada banyak risau di hatiku. Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu. Sekali lagi maaf Tuhan, jika aku hanya terus meminta dan memang aku tak kan pernah bisa berhenti meminta. Aku rindu etta…aku rindu sekali. Oh Tuhan, aku jarang lagi mengirimkan doa-doa selepas shalat. Engkau yang Maha Tahu, Engkau pasti tahu bahwa aku tak lagi begitu dekat denganMu. Maafkan aku Tuhan…maafkan aku. Aku juga sungguh rindu padaMu. Dekaplah aku kembali Tuhan, dekaplah aku dengan kemahaanMu. Agar aku tak lagi lupa mengirimkan doa untuk etta, mamak, dan adik-adikku. Tuhan…aku mencintai mereka dengan segala rasaku.
Kondisinya sekarang
mulai sulit, aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu Tuhan..Kau akan mengujiku
dengan hal ini. Aku tahu Kau akan memperkuatku dengan masalah-masalah ini. Dan
Aku tahu aku pasti bisa melewati semua ini dengan baik. Tuhan…aku mohon satu
hal, kirimkan bahagia untuk mamak dan adik-adikku di rumah. Berikan kekuatan
untuk melewati ujianMu. Dan kumohon dengan sangat Tuhan, rangkullah mereka
dalam iman kepadaMu.
Tuhan… ketika Kau
panggil etta, aku tahu bahwa itu adalah jalanMu untuk mengajariku kuat dan
bertanggungjawab atas adik-adikku. Aku tahu bahwa akulah harapan satu-satu
mamak. Aku tahu bahwa akan ada serentetan masalah setelah itu. Aku benar-benar
tahu dan sadar akan hal itu. Tapi maafkan aku, sungguh maafkan aku. Aku salah,
aku benar-benar telah melakukan kesalahan. Tunjuki aku jalan pulang, aku sudah
rindu.
Tuhan…beri aku kesempatan
untuk membahagiakan mamak dan adik-adikku. Itu saja. Kalaupun aku harus
mengorbankan rasaku, aku siap Tuhan. Aku siap, karena akulah yang salah. Tuhan
izinkan aku menghirup berupa-rupa warna lagi, izinkan aku memperbaiki semuanya.
Masalah ini, ridhoi aku melewatinya dengan baik. Masih banyak yang ingin
kuceritakan Tuhan tapi cukuplah, aku sudah lega. Engkau juga pasti tahu semua
rasaku. Terimakasih Tuhan, terimakasih atas segala nikmatMu.
0 komentar