Surat untuk Pak Dahlan Iskan

Minggu, Januari 05, 2014







Hutang 3.
Melihat tahunnya, tulisan ini memang jadul sekali. Tapi tak apalah, setidaknya bisa membantu saya melunasi lima hutang tulisan hari ini. Tulisan ini pernah diikutkan lomba dan GAGAL. Setelah lama tersimpan di folder dan membacanya kembali, wajarlah kalau gagal, hancur begini. Hahaha. *Sambil posting ini, saya tengah memikirkan judul mana tumbal berikutnya. Hihi.  






Makassar, 19 Januari 2012

Kepada Yth. Bapak Dahlan Iskan
Di Tempat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menulis surat kepada Bapak adalah kesempatan yang sangat berharga. Kesempatan yang mungkin sangat sulit untuk datang dua kali. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa sehat dan
dalam ridho Allah SWT.

Bapak adalah sosok yang sangat saya kagumi. Sosok pemimpin sederhana dan tegas. Sosok yang penuh inspirasi. Saya banyak belajar dari kisah hidup Bapak dalam “Sepatu Dahlan”. Perjuangan, kerja keras, dan keikhlasan menghadapi hidup.

Saya sangat berharap Bapak membaca surat ini. Surat dari seorang mahasiswi tingkat akhir yang berusaha mewujudkan serpihan-serpihan mimpi masa depannya. “Sepatu Dahlan” benar-benar menjadi motivasi berharga yang melekat dalam benak saya sampai sekarang. Saya berharap akan ada lebih banyak sosok-sosok pemimpin seperti Bapak di masa depan. Saya juga sangat mengagumi kesederhanaan Bapak. Sepatu kets yang selalu menjadi ciri khas Bapak, walau sering tak matching dengan pakaian yang Bapak kenakan, benar-benar kesederhanaan yang sangat sulit ditemukan pada pejabat jaman sekarang. Pak Dahlan Iskan, seseorang yang tak perlu banyak kata dalam bertindak.

Siang itu dalam acara Metro TV on Campus (Mata Najwa) di Universitas Hasanuddin, ingin rasanya menyapa dan berbincang dengan Bapak. Sayangnya kesempatan itu tidak ada. Tak ada penyesalan, melihat kesederhanaan Bapak secara langsung walau dari kejauhan, sudah cukup menjadi motivasi tersendiri untuk saya. Pesan Bapak pada ribuan mahasiswa siang itu selalu saya ingat dan memotivasi saya dalam bertindak. IKHLAS. Kita harus ikhlas menjalani hidup, harus ikhlas dalam melakukan sesuatu.

Sekian surat dari saya, Pak. Sekali lagi, semoga Bapak membacanya. Terima kasih atas motivasi dan semangat yang Bapak hadirkan lewat keikhlasan dan kesederhanaan. Harapan saya, semoga bisa bertemu lagi dengan Bapak dalam jarak yang lebih dekat. Terakhir, mohon maaf jika dalam surat ini saya ada salah kata.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat saya,

Dian Kurniati Padandi (Dikpa Sativa)

You Might Also Like

0 komentar

IIDN-ers

IIDN-ers

Komunitas Blogger

Komunitas Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Kumpulan Emak Blogger