Nulis Itu Duniaku
Rabu, Mei 09, 2012
Pembaca jangan bosan
yaaak. Ini tulisan anak manis <yaitu aku, narsis.com> yang kedua, tepatnya
curhatku yang kedua. Aku paling suka nulis di saat saat ada hal indah, berkesan
ato saat saat aku lagi sedih or galau. Untuk kali ini aku bukan mau nyeritain hal
sedih ato galau yang aku alami tapi aku mau share apa yang udah aku dapat dari
perenungan panjangku selama berminggu-minggu <perenungan apa penggemukan>
hehe ^_^.
Buat temen ato demen,
adek, kakak, tante, om, ibu, bapak, pokoknya semuanya deh yang lagi baca ini,
skefo nih ya… aku adalah seseorang yang terobsesi banget jadi penulis <emang
penting?>. Sepertinya ini adalah hasil dari didikan bapak dan mamakku yang
super hebat. Dari kecil bahkan saat aku belum kenalan sama huruf, bapak aku selalu
manjain aku dengan berbagai buku bacaan yang super menarik <semuanya serba
super>. “Kalau pembaca suka ma buku nggak?” Ya karena hurufnya belum aku
kenal, otomatis saat itu aku belum bisa baca tapi yang menarik perhatianku
adalah gambarnya yang super keren. Sejak saat itulah aku kepengen bisa buat
buku <aku belum kenal sama namanya penulis>.
Aku nambah umur tiap
tahunnya. Tambah tua, tambah banyak masalah and tambah cantik <narsis lagi.
Mau mau aku donk, aku yang nulis. *maksa. Hihi>. Saat SMP dan SMA keinginan untuk
jadi penulis terus ada tapi lama-lama aku down
juga karena nggak tau harus nyalurin keinginan itu dimana. Maklumlah
pembaca yang budiman, aku kan tinggal di desa yang awam dari yang namanya
teknologi ato biasa terkenal dengan GapTek, jangankan internet komputer aja
waktu itu masih sangat asing buatku <kasian banget yak>. Akhirnya
semangatku pupus, ditambah lagi kesibukan organisasi yang sangat menyita waktu
yang membuatku hampir lupa dengan mimpi kecilku. Klimaksnya, aku benar-benar
lupa dengan hobi menulisku saat awal awal kuliah. Tugas numpuk and harus kejar
deadline laporan tiap minggu.
Well… sebenernya aku
bukan mau curhat soal gimana pasang surutnya semangatku tapi kalian yang baca
ini mesti tau kalo aku sudah nemuin semangat nulisku kembali di semester 6
kuliah. Memang kesannya enggak penting tapi kan rancu kalo aku enggak nulis
kayak gitu, hehe. Akhirnya aku nemuin dunia yang bener bener aku cari. Dunia kepenulisan.
Aku ikut di dua organisasi kepenulisan yang dengan bangga akan aku sebutin
namanya, BIOma (Biology Magazine) and FLP UNM (Forum Lingkar Pena, UNM = Universitas
Negeri Makassar, nama kampusku). Di dua organisasi itu aku belajar banyak walau
semangatku belum sepenuhnya kembali. Hoho.
Aku masih ketinggalan
banget dari segi informasi. Sehingga akhirnya aku memutuskan untuk beli modem. Aku
yakin aku bisa berkembang kalau aku beli modem, kan akan bisa ngakses info
sebanyak yang aku mau. Hehe. Dan keyakinanku terbukti. Aku bisa nyari info
lomba nulis sebanyak banyaknya. Nyari info tentang yang mau aku tulis juga
bisa, dan yang paling buat hatiku berbunga bunga kayak di taman, karena aku
bisa gabung di grup menulis nasional kayak Writing Revolution, terus gabung
juga jadi Cendolers di grup nulis Mayoko Aiko. Nah sempurnalah semangat nulisku
<sempurna menurutku>.
Karena semangat yang sangat
menggebu, kerjaanku tiap hari melulu di depan laptop. Pulang kuliah, aku mulai
rutinitas dengan nyari info sebanyak-banyaknya pake modem baru <mumpung
masih gratis ngaksesnya> hehe. Tapi yang salah denganku adalah aku mulai
jadi ibu tiri. Aku menganaktirikan biologiku. Huuuffth. Aku lupa tugasku sebagai
pelajar biologi. Hasilnya nilai ujianku jeblok. So bagi kamu yang juga suka
nulis, jangan sampai kayak aku. . Lakukan semuanya sesuai porsi. Penulis hebat
itu adalah penulis yang bisa membagi waktu. Oke oke. Sukses nulis, sukses di
kampus. Gambatte.

0 komentar